Fakultas Teknik UNP Padang
|
Nama : DONI HERMANTO
|
Jurusan : Teknik Elektronika
|
Nim : 1201911
|
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
|
Group :2E1
|
Praktikum ke : 3
|
Mata kuliah :
Praktikum Audio Radio
|
Topic : Audio
|
Judul : High Pass Filter
|
A.
TUJUAN
1. Mampu
merakit rangkaian Power Amplifier (Penguat daya suara dengan IC.
2. Mengetahui
fungsi rangkaian penguat daya pada sistem audio
3. Mengetahui
karakteristik kerja rangkaian penguat daya pada sistem audio.
4. Mampu
melihat respon frekuensi dan penguatan yang dapat dilakukan oleh rangkaian
penguat daya.
B.
ALAT
DAN BAHAN
1. Osiloskop Dual Beam 1 set 8.
IC LA4440 =
1 buah
2. Multimeter
1 set 9. C1 47 µF/10V =
1 buah
3. VCD/MP3 Player 10.C3 100 µF/10V = 1 buah
4. AFG
1 set 11.
C5 0,1uF/10V = 1 buah
5. Kabel secukupnya 12.C7,
C11 1000 uF/16 V = 2 buah
6. Education Trainer 1 set 13. C9 220 uF/16 V =
1 buah
7. Loudspeaker 1 buah 14. R1 4,7 ohm =
1 buah
C.
TEORI
DASAR
Pada
rangkaian audio seringkali sinyal audio yang diproses harus diperbesar level
dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker
yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat pendengaran
terganggu. Untuk Melakukan hal ini diperlukan rangkaian penguat (amplifier)
yang didalamnya terdapat komponen tertentu yang mampu melakukan penguatan
frekuensi audio. Seperti transistor bipolar, transistor efek medan (FET),
tabung katoda, bahkan menggunakan rangkaian terpadu (IC).
Gambar 1. Blok diagram Audio Amplifier
Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang
mampu memperkuatkan sinyal pada range frekuensi 20 Hz sampai 20 Khz dan pada
saat melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil
mungkin.
Pada
rangkaian penguat pada suatu system audio, rangkaian terdiri dari beberapa
bagian antara lain rangkaian penguat awal yang dikenal dengan rangkaian
pre-amplifier, rangkaian filter (tone control ) dan rangkaian penguat akhir (
power amplifier) yang menggerakan spekaker yang akan menghasilkan suara sehingga bias didengarkan
oleh telinga
D. LANGKAH
KERJA
1. Melengkapi peralatan, bahan pratikum
yang akan digunakan, dan memeriksa terlebih dahulu peralatan, komponen apakah
dalam keadaan baik dan dalam keadaan bekerja.
2. Merakit rangkaian penguat audio pada
trainer (education trainer kit) dengan skema rangkaian sperti pada gambar di
bawah (rangkaian mono), kemudian menghidupkan rangkaian sehingg mmenghasilkan
suara pada speaker dengan suara yang jelas dan tanpa cacat.
3. Melepaskan hubungan input rangkaian
amplifier (input terbuka) dari rangkaian lainnya sehigga output amplifier pada
loudspeaker tidak mengeluarkan suara.
Rangkaian Pratikum:
4.
Hubungakan AFG pada
bagian input rangkaian amplifier serta hubungkan ke chanel 1 osiloskop dan
output pada chanel 2 pada osiloskop (tanpa rangkaian input).
5. Atur
input AFG pada posisi 1 Khz dengan
amplitudo sebesar 100Vp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan?.............,
dan tentukan juga beda fase θ =...........0
6. Atur
amplitudo sinyal input AFG pada posisi minimum hingga menghasilkan sinyal
output yang dapat terbaca................... Vp-p. Kemudian atur juga amplitudo
sinyal inpur AFG sehingga menghasilkan signal output yang tidak cacat, catat
berapa besaran penguatan maksimum dari amplifier trainer ............... Vp-p.
Berapa besar penguatan dari rangkaian yang digunakan ................. dB.
7.
Gunakan rangkaian input
dari sumber audio lain (dengan menggunakan MP3 player / CD player ). Pasang
potensiometer 100 KΩ pada input power (potensio volume) atur pasa posisi
minimum lakukan pengaturan volume pada
posisi minimum , tengah, maksimum.
8. Ulangi langkah no 5 dan
atur knob volume sehingga menghasilkan keluaran maksimal tanpa cacat ,
hitunglah penguatan yang dapat dilakukan rangkaian amplifier.
D. Analisa
Hasil Pratikum
Keterangan :
1. Setelah AFG pada posisi 1 KHZ dengan amplitudo 100 mVp-p tegangan outpunya adalah
CH1 = 50 mV , CH2= 2 V t/div = 500 mikro sekon.
input = 2 vp-p x 50 mv = 0,1
output = 6 vp-p x 2 v = 12
Av = Vo/Vi = 12/0,1 = 120
dB = 20 log 10 Vo/Vi = 20 log 10(12/0,1)
= 20 log 10(120)
= 20 log 1200
= 61,58
2. untuk langkah yang nomor 6 sinyal output yang terbaca adalah 4vp-p x 2 volt =8
3. besaran penguatan maksimum dari amplifier
input = 1vp-p x 100 mv = 1
output = 5,8 vp-p x 2 v = 11,6
Av= Vo/Vi = 11,6/1 = 11,6
F. Evaluasi
/ Penugasan.
1. Apa
yang terjadi pada saat posisi volume rangkaian amplifier pada posisi maksimum?
Jawab
: Sinyal output yang dihasilkan akan semakin besar atau V0 akan
semakin besar.
2. Buatlah
komentar pada pengamatan no.7 apa fungsi tone control.
Jawab
: semakin besar volume maka semakin besar pula sinyal output. Dimana rangkaian
tone control berfungsi mengatur suara atau nada aktif pada sistem audio. Pada
dasarnya tone control atau pengatur nada berfungsi mengatur penguatan nada bass dan treble. Nada bass sinyal audio
frekuensi rendah dan treble sinyal audio frekuensi tinggi. Pengaturn nada diperolah dengan mengatur nilai
rectifier.
3. Fungsi
preamp, tone control, equalizer, power amplifier dan loudspeaker
Jawab
: a. Tone control berfungsi untuk
mengatur penguatan level nada bass dan nada treable
b.
pre – amp berfungsi penyangga atau penyesuaian level dari masing – masing
sinyal nput dari alat reproduksi sinyal sebelumdimasukan ke pengaturan nada
c.
equqlizer berfungsi sama dengan tone kotrol bedanya equalizer memiliki banyak
kanal pengaturan pada frekuensi tertentu
d.
power amplifier berfungsi menguatakan sinyal dari tone kontrol agar lebuh kuat
sehingga mampu menggerakkan membranspeaker biasanya menggunakan konfigurasi
kelas A dan AB
e.
loudspeaker merupakan sebuah tranduser yang mengubah besaran atau sinyal
listrik menjadi besaran atau sinyal akustik atau sinyal suara
4. Peralatan
audio dan funsinya
Jawab
: a. Headphone merupakan perangkat elektronik yang mengubah energi listrik
menjadi gelombang suara dan dapat mengurangi suaraberisik dari angin, ombak,
kendaraan dan lail – lain
b.
microphone merupakan sebuah tranduser yang mengubah besaran sinyal suara menjadi
besaran sinyal listrik
c.
speaker merupakan sebuah tranduser yang mengubah besaran sinyal listrik menjadi
besaran atau sinyal suaran yang dapat didengar telinga
G. Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilaksanakan maka dapat saya tarik kesimpulannya yaitu:
Semakin
besar volume maka sinyal input akan besar pula dalam sistem audio sinyal dari
alat reproduksi audio akan diterima oleh pre – amp selanjutnya diteruskan ke
tone kontrol selanjutnya ke power amp dan terakir ke loudspeaker equqlizer
berfungsi sama dengan tone kotrol bedanya equalizer memiliki banyak kanal
pengaturan pada frekuensi tertentu power amplifier berfungsi menguatakan sinyal
dari tone kontrol agar lebuh kuat sehingga mampu menggerakkan membranspeaker
biasanya menggunakan konfigurasi kelas A dan AB
Fungsi rangkaian penguat daya adalah untuk memproses sinyal audio dimana sinyal audio yang diproses harus diperbesar level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan suara yang dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat pendengaran terganggu.
Fungsi rangkaian penguat daya adalah untuk memproses sinyal audio dimana sinyal audio yang diproses harus diperbesar level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan suara yang dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat pendengaran terganggu.
Tone
kontrol pada sistem audio berfungsi
untuk mengatur penguatan level nada bass dan level nada treble. Nada bass
adalah sinyal audio pada frekuensi rendah sedangkan nada treble merupakan
sinyal audio pada frekuensi tinggi.
Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuat sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20Hz sampai 20 KHz dan pada saat melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin.
Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuat sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20Hz sampai 20 KHz dan pada saat melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar