Translate

Senin, 07 April 2014

Laporan 6 Praktek Audio Radio ( Instalasi Audio Hifi )

Fakultas Teknik UNP Padang
Nama : DONI HERMANTO
Jurusan     : Teknik Elektronika
Nim   : 1201911
Prodi         : Pendidikan Teknik Elektronika
Group :2E1
Praktikum ke : 6
Mata kuliah : Praktikum Audio Radio
Topic : Audio
Judul : Instalasi Audio HiFi
A.    TUJUAN
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.      Menginstalasi perangkat audio HiFi.
2.      Mengetahui fungsi peralatan audio HiFi.
3.      Mengetahui troubleshooting dasar peralatan audio HiFi.
B.    ALAT dan BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah :
1.      Amplifier                          =  1 set
2.      Mixer audio                     = 1 set
3.      Audio player                    = 1 set
4.      Loudspeaker                   = 2 buah
5.      Kabel                                = secukupnya.
C.     TEORI PENDUKUNG
Sistem tata suara merupakan sekumpulan peralatan dalam pengaturan suara atau bunyi untuk menghasilkan kualitas bunyian yang baik pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman, dan lain-lain. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar dapat terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul remix, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.
Pada instalasi tata suara paling sederhana dilihatkan pada gambar 1, dimana bagian input berfungsi menerima signal masukan dari mikrofon, pemutar musik dan peralatan penghasil bunyi lainnya.

Gambar 1. Blok rangkaian audio amplifier
Microphone berfungsi merubah getaran suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer audio. Mixer menerima signal suara dan musik melalui setiap kanalnya kemudian dilakukan proses mixing dan balancing. Proses ini dilakukan untuk mencampur dan menyeimbangkan suara yang diterima yang kemudian dikirimkan lagi melalui kabel ke rangkaian power amplifier.


Dalam sistem sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut power mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapapun besar dan rumitnya sebuah sistem, tetap akan berada pada prinsip diatas tadi seperti yang terlihat pada gambar 1.
Dalam sistem yang lebih besar akan terdapat beberapa peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar 2, terlihat sistem yang lebih kompleks. Ini adalah yang biasa diterapkan bagi kafe, pub, bar atau club yang menampilkan musik live dan ber-area tidak terlalu luas.


Tugas masing – masing alat sebagai berikut:
  1. Alat Input
Alat input yang dapat di gunakan adalah, mp3, CD Playar, Micropon, Phon Hybrid , dan lain – lain. Namun di saat praktikum kami menggunakan mp3 sebagai input dari pengaamatan kami, yang mana MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.
  1. Mixer Audio
Mixer audio adalah perangkat yang di desain untuk menerima output dari mikrofon dan sumber suara yang lain seperti cd player dan alat musik. Alat ini membuat kita dengan mudah mengkombinasi berbagai macam suara secara artistik. Mixer audio pada umumnya memiliki fitur-fitur sebagai berikut: 
  1. Memperkuat sinyal yang lemah (Mikrofon).
  2. Kontrol tingkat kekerasan suara.
  3. Mengkombinasi dan membagi tingkat kekerasan suara dari berbagai macam sumber suara secara proposional.
  4. Memonitor tingkat kekerasan suara dari loudspeaker.
  5. Manipulasi frekwensi atau dikenal sebagai “Ekualisasi”.
  6. Kontrol tingkat kekerasan suara pada output (contoh: untuk rekaman, sehingga suara hasil output tidak terlalu tinggi sehingga terdistorsi).
  7. Pada instalasi yang kompleks, maupun yang kecil, beberapa mixer memberikan fasilitas komunikasi dan monitor bagi setiap performer dan audio operatornya.

Istilah-istilah dalam mixer audio :
  • Signal/Sinyal yaitu Voltase elektrik yang mengalir dari output mikrofon, tape, dan cd player.
  • Fader/Tombol Kontrol yaitu Kontrol geser/putar yang memungkinkan voltase sinyal dimodifikasi (naik turun).
  • Channel yaitu Panel kontrol dari sebuah sinyal, lengkap dengan kontrol-kontrolnya (Ekualisasi, Fader) yang bersifat tunggal sebelum di kombinasi dengan sinyal yang lain.
  • EQ/Ekualisasi yaitu Kontrol untuk memodifikasi frekwensi yang dihasilkan oleh sinyal yang masuk ke sebuah channel.
Pada mixer-mixer besar terkadang bisa memiliki lebih dari 100 channel tapi kita akan berbicara secara umum dan menggunakan mixer-mixer yang mempunyai 20-30 channel.

Setiap mixer memiliki dua jenis input:
  • High Level Input atau Line Level Input (input yang memiliki tingkat kekerasan suara tinggi).
  • Low Level Input atau Mic Level Input (input yang memiliki tingkat kekerasan suara rendah).
Perbedaan nya adalah pada voltase output dari sumber kedua sinyal tersebut. Low Level Input memiliki output dalam satuan milivolt (1/1000v) dan biasanya memiliki pre amp. Sedangkan High Level Input memiliki output dalam satuan Volt sekitar 1 volt atau lebih. Dalam decibel, Low Level Input biasanya berkisar antara -70 sampai dengan -50 dB. Sedangkan High Level Input berkisara antara -20 sampai dengan +10 dB. Sangatlah penting untuk mengetahui sumber sinyal terlebih dahulu, apakah itu High Level Input (Perangkat yang memiliki pre amp independen) atau Low Level Input untuk menghindari kerusakan dalam mixer audio anda.
Perangkat penting dalam mixer audio :
  • Channel Sensitivity atau Gain
Adalah kontrol modifikasi sinyal input. Setiap mikrofon memiliki tingkat kekerasan output yang berbeda, demikian juga dengan sumber sinyal yang lain. Gain dapat memodifikasi sinyal suara input menjadi seperti yang kita kehendaki.
  • Fader
Adalah kontrol modifikasi level output dari setiap channel yang akan dikirim ke master output. Penting untuk mengetahui level normal dari setiap fader mixer yaitu pada angka 0 (nol). Skala pada fader menggunakan skala decibel (tingkat kekerasan suara pada ruang bervariasi juga pada power yang digunakan, bukan berdasar pada mixer.).
  • EQ atau Ekualisasi
Bahkan di mixer yang paling sederhana kita akan menjumpai perangkat ekualisasi pada setiap channel yang berfungsi untuk memodifikasi frekwensi dari sinyal yang masuk ke dalam channel tersebut. Pada beberapa mixer yang bagus, fasilitas Ekualisasi akan semakin bervariasi dibanding pada mixer-mixer kecil atau sederhana. Fungsi ekualisasi yang utama adalah:
  • Membersihkan sinyal dari frekwensi-frekwensi yang tidak kita inginkan.
  • Meningkatkan kejelasan frekwensi-frekwensi yang kita butuhkan untuk mendukung kejelasan sinyal suara.
  • Merubah kualitas suara dan menimbulkan efek yang lain (Suara orang dalam percakapan telefon, suara orang yang sedang mengalami flu, dan sebagainya).
Pada umumnya, tombol ekualisasi bass (frekwensi rendah) pada mixer secara umum berkisar pada frekwensi 80 Hz atau 100 Hz, dan treble (frekwensi tinggi) pada frekwensi 12,5 kHz. Hal ini hanya berlaku pada mixer-mixer yang menggunakan sistem fixed frequency atau semi parametric. Pada mixer-mixer yang menggunakan ekualisasi full parametric, tombol treble dan bass bisa dirubah frekwensi nya.
  • Phantom Power
Biasa terdapat pada mixer-mixer kecil maupun besar. Pada mixer kecil biasanya sebagai Global Phantom Power, dengan arti setiap kita menghidupkan phantom power, semua channel mendapatkan voltase tambahan dari phantom power tersebut. Pada mixer besar, phantom power terdapat pada setiap channel sehingga bisa dihidupkan atau dimatikan per channel. Phantom power berfungsi untuk memberikan daya tambahan untuk preamp (contohnya pada mikrofon kondenser yang memiliki perangkat preamp di dalam mic tersebut) selain itu juga untuk Direct Box yang biasa kita gunakan untuk merubah sinyal unbalance menjadi balance.
  1. Amplifier
adalah komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum. Dalam  penggunaannya, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus I dan tegangan V listrik dari inputnya. Sedangkan outpunya akan menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar.
Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier antara 200 kali sampai 100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan daya di bagian input dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai dB (decibel).


Dalam bagian pengertian amplifier pada proses penguatannya audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting, yaitu bagian penguat signal tegangan (V) yang kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor paralel. Masing masing transistor derdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sehingga pada saat ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer.
Power amplifier rakitan berfungsi sebagai penguat akhir dan preamplifier menuju ke drive speaker. Pengertian amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak sertai dengan tone control (volume, bass, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.
Jenis-Jenis Amplifier telah bervariasi seperti OTL, BTL dan OCL yang sudah sering di gunakan di pasaran. Dan setiap jenis komponen dan pengertian amplifier tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut kami jelaskan satu persatu :
  • OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo), yaitu rangkaian amplifier yang menggunakan elco sebagai ganti transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang memiliki watt besar. Umumnya tegangan rangkaianamplifier ini hanya + (positif) dan – (negatif / ground).
  • BTL (Bridge Transformator Less) , yaitu rangkaian Amplifier OCL yang digabung dengan metode Bridge (jembatan). Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari power Rangkaian Amplifier OCL.
  • OCL (Output Capacitor Less = keluaran tanpa kapasitor), yaitu rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari transistor/IC penguat final langsung ke speaker output (tanpa pelantara apapun). Umumnya tegangan amplifier ini simetris yaitu + (positif), 0 (nol), – (negatif).
Struktur dari power Amplifier ini biasanya terdiri dari:
  1. Heat Sink ( casing) Fungsi dari Heat Sink ini adalah untuk menyerap dan membuang panas yang dihasilkan oleh transistor.Bahan pembuat dari heat sink ini umumnya adalah aluminium cor atau kadang2 digunakan pula tembaga.
  2. DC Connector Terminals section.Pada sebagian besar Amplifier terdapat beberapa terminal untuk menyambung power input yaitu DC + konstan langsung dari terminal + ( positive dari Accu),Ground or Negative (-) yang biasanya disambungkan dengan chassis mobil.Remote turn on/off berfungsi sebagai kabel kontrol untuk mematikan dan menyalakan power, yang dikontrol dari Head Unit.
  3. RCA or High Level terminal Input.Fungsi dari terminal ini adalah sebagai penghantar sinyal audio dari Head Unit ke Amplifier. Biasanya melalui kabel interconnect atau RCA.Kualitas dari kabel ini sangat penting, karena kabel yang baik dapat menghantarkan sinyal suara dengan baik, sebaliknya kabel yang kurang baik akan merusak suara juga.High Input speaker terminal dipergunakan apabila tidak terdapat output RCA (low level ) pada HU anda.Ada pula terminal khusus seperti pada product satu merk amplifiers yang memakai connector Symbilink, untuk memudahkan kita dalam menyetel power tersebut dengan memakai PC or notebook.
  4. Speaker Output Connector.Terminal ini adalah sebagai terminal keluarnya sinyal yang telah diperkuat.Biasanya terdiri dari terminal dengan tanda plus+ dan minus-.Ada pula petunjuk khusus untuk membuat power bekerja dengan kondisi mono (bridged).
  5. Crossover section.Banyak power amplifier dewasa ini telah diperlengkapi dengan crossover aktif.Jadi amp tersebut dapat dipergunakan denagn beberapa konfigurasi, untuk amplifier subwoofer (LPF) ,full range ( filter/tapis tidak dipergunakan) dan untuk midbass( HPF).
  6. Gain sectionFungsi dari gain tersebut adalah mengatur agar sinyal yang masuk sesuai dengan input sensitivity dari Power Amplifier tersebut.Biasanya range sensitivity dari power amp sewasa ini adalah dari 2 -5 volts.Biasa disebut juga dengan Output sensitivity.
  7. FuseAmplifier yang baik harus diperlengkapi dengan sekring, sekring ini dapat berupa AGU fuse, atau bentuk sekring lainnya.Ampere sekring disesuaikan dengan daya max yang dapat dikeluarkan.Setelah mengenal struktur luar dari Amp, kita beralih ke isi dari alat ini berikut sistem kerjanya.
Klasifikasi / perbedaan dari power amplifier outputstage menurut kelasnya :
  1. Class AB, A, B 
Amp kelas ini memakai sedikitnya 1 transistor per rail per channel.Amp 2channel akan memakai sedikitnya 4 output transistor, tapi dapat juga ditambah jumlahnya supaya terdapat peningkatan signifikan pada dayanya.Dua transistorpada 1 channel akan bekerja on dan off,mengirim nilai variabel dari voltagesinyal + dan - ke speaker output terminal +.Terminal - dari speaker terminaltersambung pada ground.Kapan dan berapa sering transistor menyala akanmenentukan kelas dari amp tersebut apakah kelas A, AB atau B.Transistor power kelas A selalu menyala oleh arus yang mengalir, suara memang lebih baikdibanding kelas AB atau B, tapi akan lebih cepat menjadi panas ,karena tidakefisien. Banyak energi yang terbuang karena berubah menjadi panas.Class B:hanya 1 dari transistor tersebut yang menyala dalam satu waktu.Class B efisien,hanya mungkin suara nya agak kurang bila dibanding dengan Class A danAB. Penjelasan ini menerangkan mengapa lebih banyak dipakai kelas AB di caraudio, efisien dan bersuara cukup baik.
  1. Class G
Cara kerja power ini mirip dengan kelas AB, hanya ada suatu cara yangmembuat amp ini menjadi lebih efisien, Amp ini mempunyai lebih dari 1 rail +dan - yang satu lebih tinggi nilainya. Ada merk tertentu yang memakai + dan -sebesar 25 volt untuk level rendah. Dan bila tidak diperlukan, amp ini bekerjahanya pada 25 V, tapi seiring dengan bertambahnya signal level,amp ini denganlembut berpindah pada rail yang lebih tinggi misal 50 volts.Kesimpulannya,suara dari amp kelas G ini sama baiknya dengan class AB tapi jauh lebihefisien.
  1. Class D
Amp pada kelas ini tidak menggunakan alat output secara analog untukmerubah voltage naik atau turun. Amp ini menggunakan Mosfet ,yang sepertitransistor,tapi bedanya memakai siklus on dan off nya yang sangat cepat,dibanding dengan pada kelas AB yang merubah naik atau turun. Siklus seberapasering on versus off akan menentukan berapa besar output dari power ini.Biasapower Class D ini ditujukan sebagai power untuk Subwoofer.Kita ibaratkanseperti saklar on/off untuk menyalakan lampu (D)dan saklar dimmer untukmeredupkan lampu(AB).Amplifier Class D sangat efisien tetapi sangat terbatasuntuk frequency response nya, serta tingkat distorsinya lebih besar dari kelasAB.
  1. Vacuum Tube Amps. 
(Amplifier tabung)Power Amplifier ini menggunakan pendahulu dari transistor,yaitu tabung hampa, udara dengan katoda dan anoda yang berfungsi mengalirkanelektron.Cara kerjanya adalah dengan memakai transformator dengan memasukkantegangan tinggi dan kemudian dirubah kembali menjadi tegangan rendah denganarus yang dapat menggerakkan speaker.Tapi banyak menjadi perdebatan karenabanyak audiophile yang berpendapat bahwa power ini suaranya lebih baik daripower transistor.
Tahap berikutnya adalah cara membaca spesifikasi dari power, dan penentuanjumlah channel yang paling sesuai dengan keperluan OS mania.Power Amplifierdibuat dengan berbagai jumlah channel, 2 channel stereo, 4 channel, 5 dan 6channel ( 4 channel identik dan 1-2 channel dengan watt lebih besar untuksubwoofer), 5 channel dengan daya yang identik bisanya ditujukan untukpemakaian sistem car theatre 5.1, channel ke 5 ditujukan untuk center channel,dan power monoblock class D.
Sirkuit pengaman /Protection circuitry juga elemen yang penting dalam memilih power, power yang baik harusdiperlengkapi dengan short circuit protection,dan juga thermal dan overloadprotection
  1. Loadspeaker
Speaker merupakan salah satu perlalatan output komputer berbentuk kotak atau bulat dengan kemasan unik yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan berupa suara dari komputer. Agar speaker dapat berfungsi diperlukan hardware berupa sound card (pemroses audio/sound) .
Speaker memiliki bentuk, fitur dan ukuran yang beraneka macam dengan tawaran kualitas yang bagus dan harganya yang semakin murah. Saat ini speaker merupakan hardware yang hampir tidak dapat terpisahkan dengan komputer, karena pengguna dapat terhibur dengan mendengarkan lagu dan bisa juga sebagai efek suara untuk pemuraran film/video melaluikomputer.

Troubleshooting / permasalahan pada Speaker :
1)    Speaker tidak dapat mengeluarkan suara
2)    Terdengar suara yang sangat pelan dari speaker
3)    Suara yang dihasilkan tidak jelas atau terputus-putus
4)    Salah satu speaker tidak mengeluarkan suara
Solusi untuk mengatasi masalah seperti di atas :
1)   Periksa apakah speaker sudah terhubung dengan arus listrik atau tidak
2)   Pastikan kabel tidak rusak atau putus dan pastikan konektor kabel sudah terpasang dengan baik
3)   Periksa pengaturan suara melalui komputer, dengan cara klik  start > all program > accessories >    entertainment > volume control (pada Windows XP)
4)   Pastikan driver sound card sudah terinstal dan tidak corrupt atau rusak. (misalnya realtek AC97)
5)   Periksa apakah sound card dalam keadaan baik atau tidak.
6)   Coba gunakan speaker di komputer yang lain, bila bisa digunakan berarti ada masalah pada speakernya.
  1. Power Suplay ( Perangkat Tambahan )
Pengertian Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya.

  1. Osciloskop  (Perangkat Tambahan )
Merupakan perangkat yang di gunakan untuk mengamati bentuk sinyal yang di keluarkan oleh suara tersebut. Dengan demikian kita  dapat melihat bentuk sinyal input, dan bentuk sinyal output yang dihasilkan
Sound Reinforcement adalah sistem yang lebih besar lagi untuk menjamak audience dalam jumlah banyak dan luas dalam suatu tempat,misal: live musik outdoor,konser indor atau outdoor,dll. kompleks hingga dapat menghasilkan suara yang bagus,detail, dan dapat menjangkau banyak audience. Kelebihannya adalah Dapat menjangkau atau mengcover ruangan maupun lapangan yang luas. Dapat mendistribusikan suara ke lebih banyak audience. Serta Suara yang dihasilkan lebih detail,lebih kuat,dan berkualitas. Kekurangannya adalah Sistem yang digunakan lebih kompleks dan rumit. Memakan biaya yang sangat mahal serta Terlalu banyak peralatan yang dipakai


D.    LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
1.      Pasang dan rakit peralatan audio seperti pada gambar 2 dan sesuaikan dengan peralatan yang ada.
2.      Masukkan input mixer dengan peralatan penghasil bunyi seperti microphone, ipod, mp3 player, komputer, CD dan lainnya.
3.      Atur pengaturan bass dan trable pada posisi tengah dan atur besaran volume seperlunya ( sesuaikan dengan kuat bunyi).
4.      Lepaskan loudspeaker hubungkan, pasang AFG pada bagian input mixer serta hubungkan ke chanel 1 osiloskop dan output dari amplifier ke chanel 2 osiloskop.
5.      Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitudo sebesar 50 mVp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan?....... Vp-p. Dan tentukan juga beda fasa Φ=.......o.
6.      Atur pengaturan penguatan input dengan membesarkan dan mengecilkan gain, volume perchanel, volume master, dan volume dari amplifier hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak cacat...... Vp-p. Berapa besar penguatan dari rangkaian keseluruhan yang anda gunakan....... dB.
7.      Aturlah pengaturan bervagai kondisi dari peralatan mixer, dan dengarkan serta amati perubahan bunyi dari setiap perubahan pengaturan dari mixer.
E.     HASIL PRAKTIKUM
  • Langkah kerja 5 ,
Tegangan output = 54 Vp-p 
Beda fasa : Berbalik = 180 o
  • Langkah kerja 6,
Tegangan Input ( Vi ) = 50 m Vp-p
Tegangan output tidak cacat ( Vo ) = 48 Vp-p
Besar Penguatan = 59,65 dB 

  

ANALISIS

Vi        = 50 mVp-p 

Vo        = 48 Vp-p
        = 48000 mVp-p

Av        = Vo/ Vi
        = 48000 mVp-p / 50 mVp-p
        = 960 

Penguatan  = 20 log Av
        = 20 log 960
        = 20 x 2,98
        = 59,65 dB ( kali penguatan )
F.     EVALUASI
1.      Peralatan audio pada sound professional :
a. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap getaran suara transduser kualitas dan karakteristik mikrophon haruslah disesuaikan. Pola pengarahan mikrofon adalah penting untuk diperhatikan apakah itu direksial maupun omnidireksional.pemilihan berdasarkan pola pengarah sensitifitas mikrophon sangat menentukan kualitas audio yang akan dilalukan kedalam perangkat Audio Mixer.
b.        Transducer input
Banyak jenis masukan transduser dapat ditemukan dalam sistem penguatan suara , dengan mikrofon menjadi perangkat input yang paling umum digunakan . Mereka dapat diklasifikasikan menurut metode mereka transduksi , pickup ( atau polar ) pola atau aplikasi fungsional mereka . Kebanyakan mikrofon yang digunakan dalam penguatan suara yang baik mikrofon dinamis atau kondensor.
c.       Mixing console
Mixing console adalah jantung dari sistem penguatan suara . Ini adalah di mana operator dapat mencampur , menyamakan dan menambahkan efek suara sumber . Beberapa konsol dapat digunakan untuk aplikasi yang berbeda dalam sistem penguatan suara tunggal .
d.       Equalizer
Equalizers ada dalam sistem penguatan suara dalam dua bentuk : grafis dan parametrik . A high-pass ( low- cut ) dan / atau low-pass ( high- cut ) filter juga dapat dimasukkan . Equalizers parametrik sering dibangun ke setiap saluran dalam pencampuran konsol dan juga tersedia sebagai unit terpisah . Equalizers parametrik pertama kali menjadi populer pada 1970-an dan tetap equalizer program pilihan bagi banyak insinyur sejak saatitu
Equalizers grafis memiliki fader ( kontrol geser ) yang bersama-sama menyerupai kurva respon frekuensi diplot pada grafik . Sistem penguatan suara biasanya menggunakan equalizers grafis dengan pusat frekuensi oktaf . Ini biasanya digunakan untuk menyamakan sinyal keluaran akan sistem loudspeaker utama atau monitor di atas panggung .

High-pass ( low- cut ) dan low-pass ( high- cut ) filter membatasi bandwidth yang ekstrem saluran yang diberikan itu . Pemotongan energi yang sangat rendah frekuensi ( disebut infrasonik , atau subsonic , keliru ) mengurangi pemborosan power amplifier yang tidak menghasilkan suara dan dimana juga dapat keras pada speaker . A low-pass filter untuk memotong energi ultrasonik berguna untuk mencegah gangguan dari frekuensi radio , kontrol pencahayaan , atau sirkuit digital merayap ke power amplifier . Filter tersebut sering disertakan dengan equalizers grafis dan parametrik untuk memberikan kontrol penuh dari rentang frekuensi . Jika respon mereka cukup curam , filter high-pass dan low-pass filter berfungsi sebagai end - cut filter [ klarifikasi diperlukan ] . Sebuah penekan umpan balik adalah sebuah band - menolak atau filter takik otomatis disesuaikan yang mencakup mikroprosesor untuk mendeteksi terjadinya umpan balik dan mengarahkan filter untuk menekan umpan balik dengan menurunkan gain tepat pada frekuensi menyinggung .
e.       Compressor
Kompresor dirancang untuk mengelola jangkauan dinamis dari sinyal audio . Sebuah kompresor menyelesaikan ini dengan mengurangi gain dari sinyal yang di atas tingkat yang ditetapkan ( threshold ) dengan jumlah yang ditentukan ( rasio ) . Tanpa pengurangan keuntungan ini , sinyal yang mendapat , mengatakan 10 % lebih keras sebagai input , akan menjadi 10 % lebih keras pada output . Dengan keuntungan berkurang , sebuah sinyal yang mendapat 10 % lebih keras pada masukan akan mungkin 3 % lebih keras pada output . Kebanyakan kompresor yang tersedia dirancang untuk memungkinkan operator untuk memilih rasio dalam kisaran biasanya 1:01-20:01 , dengan beberapa pengaturan yang memungkinkan hingga ∞ : 1 . Sebuah kompresor dengan rasio yang tak terbatas biasanya disebut sebagai limiter . Kecepatan yang kompresor menyesuaikan gain dari sinyal ( disebut serangan ) biasanya disesuaikan seperti hasil akhir dari perangkat.

Aplikasi kompresor bervariasi dari kriteria desain sistem obyektif untuk aplikasi subjektif ditentukan oleh variasi dalam materi program dan preferensi insinyur . Beberapa kriteria desain sistem menentukan pembatas untuk perlindungan komponen dan mendapatkan kontrol struktur . Manipulasi sinyal artistik adalah teknik subjektif luas digunakan oleh para insinyur campuran untuk meningkatkan kejelasan atau kreatif mengubah sinyal dalam kaitannya dengan materi program . Contoh kompresi artistik adalah kompresi berat khas digunakan pada berbagai komponen drum kit batu modern. Drum diproses dianggap sebagai terdengar lebih punchy dan penuh .
f.    Noises gates
Sebuah gerbang kebisingan menetapkan ambang batas di mana jika lebih tenang tidak akan membiarkan sinyal lulus dan jika keras membuka pintu gerbang. Sebuah fungsi noise gate adalah dalam arti yang berlawanan dengan kompresor. Gerbang Kebisingan berguna untuk mikrofon yang akan mengambil suara yang tidak relevan dengan program, seperti dengungan dari miked gitar amplifier listrik atau gemerisik kertas di podium menteri.

Gerbang Kebisingan juga digunakan untuk memproses mikrofon ditempatkan di dekat drum dari drum kit di banyak band-band rock dan metal keras. Tanpa gerbang kebisingan, mikrofon untuk instrumen tertentu seperti lantai tom juga akan mengambil sinyal dari drum atau simbal di dekatnya. Dengan gerbang kebisingan, ambang sensitivitas untuk setiap mikrofon pada drum kit dapat diatur sehingga hanya serangan langsung dan pembusukan berikutnya drum akan didengar, bukan suara di dekatnya.
g.        Efek
Gema dan delay efek yang banyak digunakan dalam sistem penguatan suara untuk meningkatkan campuran relatif terhadap dampak artistik yang diinginkan dari materi program . Efek modulasi seperti flanger , phaser , dan paduan suara juga diterapkan pada beberapa instrumen . Sebuah exciter " livens " suara sinyal audio dengan menerapkan pemerataan dinamis , manipulasi dan sintesis fase harmonik dari sinyal frekuensi biasanya tinggi .

Sesuai jenis, variasi , dan tingkat efek yang cukup subyektif dan sering kolektif ditentukan oleh insinyur produksi itu , artis, atau direktur musik . Reverb , misalnya , dapat memberikan efek sinyal hadir dalam apa pun dari sebuah ruangan kecil untuk sebuah stadion besar , atau bahkan di ruang yang tidak ada di dunia fisik . Penggunaan reverb sering terjadi tanpa disadari oleh penonton , seperti yang sering terdengar lebih alami daripada jika sinyal dibiarkan kering . Penggunaan efek dalam reproduksi musik modern sering dalam upaya untuk meniru suara studio versi musik artis .
h.       Power amplifier
Daya amplifier meningkatkan sinyal tingkat tegangan rendah dan menyediakan tenaga listrik untuk menggerakkan pengeras suara. Semua pembicara membutuhkan amplifikasi kekuatan sinyal tingkat rendah oleh amplifier , termasuk headphone . Kebanyakan amplifier audio profesional juga memberikan perlindungan dari sinyal overdrive , sirkuit pendek di output , dan suhu berlebih . Sebuah limiter sering digunakan untuk melindungi pengeras suara dan amplifier dari overload.
i.      Main loudspeaker
Sebuah sederhana dan murah PA loudspeaker mungkin memiliki kisaran penuh loudspeaker driver tunggal , bertempat di sebuah kandang yang cocok . Lebih rumit , profesional kaliber pengeras suara penguatan suara dapat menggabungkan driver terpisah untuk menghasilkan rendah, menengah , dan suara frekuensi tinggi .
2.      Sound reinforcement
Sebuah sistem penguatan suara adalah kombinasi dari mikrofon , sinyal prosesor , amplifier , dan pengeras suara yang membuat suara hidup atau pra-rekaman lebih keras dan juga dapat mendistribusikan suara-suara untuk audiens yang lebih besar atau lebih jauh . Dalam beberapa situasi , sistem penguatan suara juga digunakan untuk meningkatkan suara dari sumber-sumber di atas panggung , sebagai lawan hanya memperkuat sumber berubah .

Sebuah sistem penguatan suara mungkin sangat kompleks , termasuk ratusan mikrofon , audio pencampuran kompleks dan sistem pemrosesan sinyal , puluhan ribu watt power amplifier , dan beberapa array loudspeaker , semua diawasi oleh sebuah tim insinyur audio dan teknisi . Di sisi lain , sistem penguatan suara dapat sesederhana sebagai alamat publik kecil ( PA ) sistem , yang terdiri dari mikrofon yang terhubung ke loudspeaker diperkuat . Dalam kedua kasus , sistem ini memperkuat suara untuk membuatnya lebih keras atau mendistribusikannya ke khalayak yang lebih luas .

Beberapa insinyur audio dan lain-lain dalam industri audio profesional tidak setuju mengenai apakah ini sistem audio harus disebut penguatan suara ( SR ) sistem atau sistem PA . Membedakan antara dua istilah oleh teknologi dan kemampuan umum , sementara yang lain membedakan dengan penggunaan yang dimaksudkan ( misalnya , sistem SR adalah untuk mendukung acara live dan sistem PA adalah untuk reproduksi pidato dan rekaman musik di gedung-gedung dan lembaga ) . Di beberapa wilayah atau pasar , perbedaan antara dua istilah penting , meskipun istilah yang dianggap dipertukarkan di banyak kalangan profesional .

G.    KESIMPULAN

Dari pratikum yang telah dilaksanakan maka dapat saya tarik kesimpulan:

Bagian-bagian pada audio mixer :

Ø  Gain : penguat awal, menguatkan sinyal dari peralatan yang dimasukkan ke channel.

Ø  Compressor : pembatas (limitter) untuk sinyal yang masuk kerangkaian, tidak melebihi besaran gain

Ø  High : Mengatur frekuensi tinggi .

Ø  Mid : Mengatur frekuensi tengah

Ø  Low : Mengatur frekuensi rendah

Ø  Fx : untuk sound effect, memanipulasi bunyi

Ø  PAN : sama seperti balance, satu saluran mau diarahkan ke kanan/ ke kiri

Ø  Volume : penguatan bunyi pada channel

Ø  Channel 5/6, 7/8, 11/12 : untuk pengaturan stereo

Ø  Volume output (main mix) : volume keseluruhan
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar