Fakultas Teknik UNP Padang
|
Nama : DONI HERMANTO
|
Jurusan : Teknik Elektronika
|
Nim : 1201911
|
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
|
Group :2E1
|
Praktikum ke : 6
|
Mata kuliah :
Praktikum Audio Radio
|
Topic : Audio
|
Judul : Instalasi Audio HiFi
|
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1.
Menginstalasi perangkat audio HiFi.
2.
Mengetahui fungsi peralatan audio HiFi.
3.
Mengetahui troubleshooting dasar peralatan audio HiFi.
B. ALAT dan BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini
adalah :
1.
Amplifier = 1 set
2.
Mixer audio =
1 set
3.
Audio player =
1 set
4.
Loudspeaker =
2 buah
5.
Kabel =
secukupnya.
C. TEORI
PENDUKUNG
Sistem tata suara
merupakan sekumpulan peralatan dalam pengaturan suara atau bunyi untuk
menghasilkan kualitas bunyian yang baik pada suatu acara pertunjukan,
pertemuan, rekaman, dan lain-lain. Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan
penguatan suara agar dapat terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas
suara-suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan
mikropon-mikropon, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul remix, juga
audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.
Pada instalasi tata suara paling sederhana dilihatkan
pada gambar 1, dimana bagian input berfungsi menerima signal masukan dari
mikrofon, pemutar musik dan peralatan penghasil bunyi lainnya.
Gambar 1. Blok rangkaian audio amplifier
Microphone berfungsi merubah getaran suara menjadi
signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer audio. Mixer menerima
signal suara dan musik melalui setiap kanalnya kemudian dilakukan proses mixing
dan balancing. Proses ini dilakukan untuk mencampur dan menyeimbangkan suara
yang diterima yang kemudian dikirimkan lagi melalui kabel ke rangkaian power
amplifier.
Dalam sistem sederhana, power amplifier kadang
terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang disebut power mixer, atau juga power
amplifier yang tercakup dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan
speaker aktif. Namun betapapun besar dan rumitnya sebuah sistem, tetap akan
berada pada prinsip diatas tadi seperti yang terlihat pada gambar 1.
Dalam sistem yang lebih besar akan terdapat beberapa
peralatan tambahan yang tentu saja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar
2, terlihat sistem yang lebih kompleks. Ini adalah yang biasa diterapkan bagi
kafe, pub, bar atau club yang menampilkan musik live dan ber-area tidak terlalu
luas.
Tugas masing – masing alat sebagai berikut:
- Alat Input
Alat
input yang dapat di gunakan adalah, mp3, CD Playar, Micropon, Phon
Hybrid , dan lain – lain. Namun di saat praktikum kami menggunakan mp3
sebagai input dari pengaamatan kami, yang mana MP3 (MPEG, Audio Layer 3)
menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan
ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD
audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute.
Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3
Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate
setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat
memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti
yang mendukung MP3 Pro.
- Mixer Audio
Mixer
audio adalah perangkat yang di desain untuk menerima output dari
mikrofon dan sumber suara yang lain seperti cd player dan alat musik.
Alat ini membuat kita dengan mudah mengkombinasi berbagai macam suara
secara artistik. Mixer audio pada umumnya memiliki fitur-fitur sebagai
berikut:
- Memperkuat sinyal yang lemah (Mikrofon).
- Kontrol tingkat kekerasan suara.
- Mengkombinasi dan membagi tingkat kekerasan suara dari berbagai macam sumber suara secara proposional.
- Memonitor tingkat kekerasan suara dari loudspeaker.
- Manipulasi frekwensi atau dikenal sebagai “Ekualisasi”.
- Kontrol tingkat kekerasan suara pada output (contoh: untuk rekaman, sehingga suara hasil output tidak terlalu tinggi sehingga terdistorsi).
- Pada instalasi yang kompleks, maupun yang kecil, beberapa mixer memberikan fasilitas komunikasi dan monitor bagi setiap performer dan audio operatornya.
Istilah-istilah dalam mixer audio :
- Signal/Sinyal yaitu Voltase elektrik yang mengalir dari output mikrofon, tape, dan cd player.
- Fader/Tombol Kontrol yaitu Kontrol geser/putar yang memungkinkan voltase sinyal dimodifikasi (naik turun).
- Channel yaitu Panel kontrol dari sebuah sinyal, lengkap dengan kontrol-kontrolnya (Ekualisasi, Fader) yang bersifat tunggal sebelum di kombinasi dengan sinyal yang lain.
- EQ/Ekualisasi yaitu Kontrol untuk memodifikasi frekwensi yang dihasilkan oleh sinyal yang masuk ke sebuah channel.
Pada
mixer-mixer besar terkadang bisa memiliki lebih dari 100 channel tapi
kita akan berbicara secara umum dan menggunakan mixer-mixer yang
mempunyai 20-30 channel.
Setiap mixer memiliki dua jenis input:
- High Level Input atau Line Level Input (input yang memiliki tingkat kekerasan suara tinggi).
- Low Level Input atau Mic Level Input (input yang memiliki tingkat kekerasan suara rendah).
Perbedaan
nya adalah pada voltase output dari sumber kedua sinyal tersebut. Low
Level Input memiliki output dalam satuan milivolt (1/1000v) dan biasanya
memiliki pre amp. Sedangkan High Level Input memiliki output dalam
satuan Volt sekitar 1 volt atau lebih. Dalam decibel, Low Level Input
biasanya berkisar antara -70 sampai dengan -50 dB. Sedangkan High Level
Input berkisara antara -20 sampai dengan +10 dB. Sangatlah penting untuk
mengetahui sumber sinyal terlebih dahulu, apakah itu High Level Input
(Perangkat yang memiliki pre amp independen) atau Low Level Input untuk
menghindari kerusakan dalam mixer audio anda.
Perangkat penting dalam mixer audio :
- Channel Sensitivity atau Gain
Adalah
kontrol modifikasi sinyal input. Setiap mikrofon memiliki tingkat
kekerasan output yang berbeda, demikian juga dengan sumber sinyal yang
lain. Gain dapat memodifikasi sinyal suara input menjadi seperti yang
kita kehendaki.
- Fader
Adalah
kontrol modifikasi level output dari setiap channel yang akan dikirim
ke master output. Penting untuk mengetahui level normal dari setiap
fader mixer yaitu pada angka 0 (nol). Skala pada fader menggunakan skala
decibel (tingkat kekerasan suara pada ruang bervariasi juga pada power
yang digunakan, bukan berdasar pada mixer.).
- EQ atau Ekualisasi
Bahkan
di mixer yang paling sederhana kita akan menjumpai perangkat ekualisasi
pada setiap channel yang berfungsi untuk memodifikasi frekwensi dari
sinyal yang masuk ke dalam channel tersebut. Pada beberapa mixer yang
bagus, fasilitas Ekualisasi akan semakin bervariasi dibanding pada
mixer-mixer kecil atau sederhana. Fungsi ekualisasi yang utama adalah:
- Membersihkan sinyal dari frekwensi-frekwensi yang tidak kita inginkan.
- Meningkatkan kejelasan frekwensi-frekwensi yang kita butuhkan untuk mendukung kejelasan sinyal suara.
- Merubah kualitas suara dan menimbulkan efek yang lain (Suara orang dalam percakapan telefon, suara orang yang sedang mengalami flu, dan sebagainya).
Pada
umumnya, tombol ekualisasi bass (frekwensi rendah) pada mixer secara
umum berkisar pada frekwensi 80 Hz atau 100 Hz, dan treble (frekwensi
tinggi) pada frekwensi 12,5 kHz. Hal ini hanya berlaku pada mixer-mixer
yang menggunakan sistem fixed frequency atau semi parametric. Pada
mixer-mixer yang menggunakan ekualisasi full parametric, tombol treble
dan bass bisa dirubah frekwensi nya.
- Phantom Power
Biasa
terdapat pada mixer-mixer kecil maupun besar. Pada mixer kecil biasanya
sebagai Global Phantom Power, dengan arti setiap kita menghidupkan
phantom power, semua channel mendapatkan voltase tambahan dari phantom
power tersebut. Pada mixer besar, phantom power terdapat pada setiap
channel sehingga bisa dihidupkan atau dimatikan per channel. Phantom
power berfungsi untuk memberikan daya tambahan untuk preamp (contohnya
pada mikrofon kondenser yang memiliki perangkat preamp di dalam mic
tersebut) selain itu juga untuk Direct Box yang biasa kita gunakan untuk
merubah sinyal unbalance menjadi balance.
- Amplifier
adalah
komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan daya atau tenaga
secara umum. Dalam penggunaannya, amplifier akan menguatkan signal
suara yaitu memperkuat signal arus I dan tegangan V listrik dari
inputnya. Sedangkan outpunya akan menjadi arus listrik dan tegangan yang
lebih besar.
Besarnya pengertian amplifier sering
di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai
fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier antara 200 kali
sampai 100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari
daya di bagian output dengan daya di bagian input dalam bentuk fungsi
frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai dB (decibel).
Dalam bagian pengertian amplifier
pada proses penguatannya audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian
penting, yaitu bagian penguat signal tegangan (V) yang kebanyakan
menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus
susunannya transistor paralel. Masing masing transistor derdaya besar
dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sehingga
pada saat ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer.
Power
amplifier rakitan berfungsi sebagai penguat akhir dan preamplifier
menuju ke drive speaker. Pengertian amplifier pada umumnya terbagi
menjadi 2, yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Power
Amplifier adalah penguat akhir yang tidak sertai dengan tone control
(volume, bass, treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat
akhir yang telah disertai dengan tone control.
Jenis-Jenis
Amplifier telah bervariasi seperti OTL, BTL dan OCL yang sudah sering
di gunakan di pasaran. Dan setiap jenis komponen dan pengertian
amplifier tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berikut kami jelaskan satu persatu :
- OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo), yaitu rangkaian amplifier yang menggunakan elco sebagai ganti transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang memiliki watt besar. Umumnya tegangan rangkaianamplifier ini hanya + (positif) dan – (negatif / ground).
- BTL (Bridge Transformator Less) , yaitu rangkaian Amplifier OCL yang digabung dengan metode Bridge (jembatan). Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari power Rangkaian Amplifier OCL.
- OCL (Output Capacitor Less = keluaran tanpa kapasitor), yaitu rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari transistor/IC penguat final langsung ke speaker output (tanpa pelantara apapun). Umumnya tegangan amplifier ini simetris yaitu + (positif), 0 (nol), – (negatif).
Struktur dari power Amplifier ini biasanya terdiri dari:
- Heat Sink ( casing) Fungsi dari Heat Sink ini adalah untuk menyerap dan membuang panas yang dihasilkan oleh transistor.Bahan pembuat dari heat sink ini umumnya adalah aluminium cor atau kadang2 digunakan pula tembaga.
- DC Connector Terminals section.Pada sebagian besar Amplifier terdapat beberapa terminal untuk menyambung power input yaitu DC + konstan langsung dari terminal + ( positive dari Accu),Ground or Negative (-) yang biasanya disambungkan dengan chassis mobil.Remote turn on/off berfungsi sebagai kabel kontrol untuk mematikan dan menyalakan power, yang dikontrol dari Head Unit.
- RCA or High Level terminal Input.Fungsi dari terminal ini adalah sebagai penghantar sinyal audio dari Head Unit ke Amplifier. Biasanya melalui kabel interconnect atau RCA.Kualitas dari kabel ini sangat penting, karena kabel yang baik dapat menghantarkan sinyal suara dengan baik, sebaliknya kabel yang kurang baik akan merusak suara juga.High Input speaker terminal dipergunakan apabila tidak terdapat output RCA (low level ) pada HU anda.Ada pula terminal khusus seperti pada product satu merk amplifiers yang memakai connector Symbilink, untuk memudahkan kita dalam menyetel power tersebut dengan memakai PC or notebook.
- Speaker Output Connector.Terminal ini adalah sebagai terminal keluarnya sinyal yang telah diperkuat.Biasanya terdiri dari terminal dengan tanda plus+ dan minus-.Ada pula petunjuk khusus untuk membuat power bekerja dengan kondisi mono (bridged).
- Crossover section.Banyak power amplifier dewasa ini telah diperlengkapi dengan crossover aktif.Jadi amp tersebut dapat dipergunakan denagn beberapa konfigurasi, untuk amplifier subwoofer (LPF) ,full range ( filter/tapis tidak dipergunakan) dan untuk midbass( HPF).
- Gain sectionFungsi dari gain tersebut adalah mengatur agar sinyal yang masuk sesuai dengan input sensitivity dari Power Amplifier tersebut.Biasanya range sensitivity dari power amp sewasa ini adalah dari 2 -5 volts.Biasa disebut juga dengan Output sensitivity.
- FuseAmplifier yang baik harus diperlengkapi dengan sekring, sekring ini dapat berupa AGU fuse, atau bentuk sekring lainnya.Ampere sekring disesuaikan dengan daya max yang dapat dikeluarkan.Setelah mengenal struktur luar dari Amp, kita beralih ke isi dari alat ini berikut sistem kerjanya.
Klasifikasi / perbedaan dari power amplifier outputstage menurut kelasnya :
- Class AB, A, B
Amp
kelas ini memakai sedikitnya 1 transistor per rail per channel.Amp
2channel akan memakai sedikitnya 4 output transistor, tapi dapat juga
ditambah jumlahnya supaya terdapat peningkatan signifikan pada
dayanya.Dua transistorpada 1 channel akan bekerja on dan off,mengirim
nilai variabel dari voltagesinyal + dan - ke speaker output terminal
+.Terminal - dari speaker terminaltersambung pada ground.Kapan dan
berapa sering transistor menyala akanmenentukan kelas dari amp tersebut
apakah kelas A, AB atau B.Transistor power kelas A selalu menyala oleh
arus yang mengalir, suara memang lebih baikdibanding kelas AB atau B,
tapi akan lebih cepat menjadi panas ,karena tidakefisien. Banyak energi
yang terbuang karena berubah menjadi panas.Class B:hanya 1 dari
transistor tersebut yang menyala dalam satu waktu.Class B efisien,hanya
mungkin suara nya agak kurang bila dibanding dengan Class A danAB.
Penjelasan ini menerangkan mengapa lebih banyak dipakai kelas AB di
caraudio, efisien dan bersuara cukup baik.
- Class G
Cara
kerja power ini mirip dengan kelas AB, hanya ada suatu cara yangmembuat
amp ini menjadi lebih efisien, Amp ini mempunyai lebih dari 1 rail +dan
- yang satu lebih tinggi nilainya. Ada merk tertentu yang memakai + dan
-sebesar 25 volt untuk level rendah. Dan bila tidak diperlukan, amp ini
bekerjahanya pada 25 V, tapi seiring dengan bertambahnya signal
level,amp ini denganlembut berpindah pada rail yang lebih tinggi misal
50 volts.Kesimpulannya,suara dari amp kelas G ini sama baiknya dengan
class AB tapi jauh lebihefisien.
- Class D
Amp
pada kelas ini tidak menggunakan alat output secara analog untukmerubah
voltage naik atau turun. Amp ini menggunakan Mosfet ,yang
sepertitransistor,tapi bedanya memakai siklus on dan off nya yang sangat
cepat,dibanding dengan pada kelas AB yang merubah naik atau turun.
Siklus seberapasering on versus off akan menentukan berapa besar output
dari power ini.Biasapower Class D ini ditujukan sebagai power untuk
Subwoofer.Kita ibaratkanseperti saklar on/off untuk menyalakan lampu
(D)dan saklar dimmer untukmeredupkan lampu(AB).Amplifier Class D sangat
efisien tetapi sangat terbatasuntuk frequency response nya, serta
tingkat distorsinya lebih besar dari kelasAB.
- Vacuum Tube Amps.
(Amplifier
tabung)Power Amplifier ini menggunakan pendahulu dari transistor,yaitu
tabung hampa, udara dengan katoda dan anoda yang berfungsi
mengalirkanelektron.Cara kerjanya adalah dengan memakai transformator
dengan memasukkantegangan tinggi dan kemudian dirubah kembali menjadi
tegangan rendah denganarus yang dapat menggerakkan speaker.Tapi banyak
menjadi perdebatan karenabanyak audiophile yang berpendapat bahwa power
ini suaranya lebih baik daripower transistor.
Tahap
berikutnya adalah cara membaca spesifikasi dari power, dan
penentuanjumlah channel yang paling sesuai dengan keperluan OS
mania.Power Amplifierdibuat dengan berbagai jumlah channel, 2 channel
stereo, 4 channel, 5 dan 6channel ( 4 channel identik dan 1-2 channel
dengan watt lebih besar untuksubwoofer), 5 channel dengan daya yang
identik bisanya ditujukan untukpemakaian sistem car theatre 5.1, channel
ke 5 ditujukan untuk center channel,dan power monoblock class D.
Sirkuit
pengaman /Protection circuitry juga elemen yang penting dalam memilih
power, power yang baik harusdiperlengkapi dengan short circuit
protection,dan juga thermal dan overloadprotection
- Loadspeaker
Speaker
merupakan salah satu perlalatan output komputer berbentuk kotak atau
bulat dengan kemasan unik yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil
pemrosesan berupa suara dari komputer. Agar speaker dapat berfungsi
diperlukan hardware berupa sound card (pemroses audio/sound) .
Speaker
memiliki bentuk, fitur dan ukuran yang beraneka macam dengan tawaran
kualitas yang bagus dan harganya yang semakin murah. Saat ini speaker
merupakan hardware yang hampir tidak dapat terpisahkan dengan komputer,
karena pengguna dapat terhibur dengan mendengarkan lagu dan bisa juga
sebagai efek suara untuk pemuraran film/video melaluikomputer.Troubleshooting / permasalahan pada Speaker :
1) Speaker tidak dapat mengeluarkan suara
2) Terdengar suara yang sangat pelan dari speaker
3) Suara yang dihasilkan tidak jelas atau terputus-putus
4) Salah satu speaker tidak mengeluarkan suara
Solusi untuk mengatasi masalah seperti di atas :
1) Periksa apakah speaker sudah terhubung dengan arus listrik atau tidak
2) Pastikan kabel tidak rusak atau putus dan pastikan konektor kabel sudah terpasang dengan baik
3) Periksa
pengaturan suara melalui komputer, dengan cara klik start > all
program > accessories > entertainment > volume control (pada
Windows XP)
4) Pastikan driver sound card sudah terinstal dan tidak corrupt atau rusak. (misalnya realtek AC97)
5) Periksa apakah sound card dalam keadaan baik atau tidak.
6) Coba gunakan speaker di komputer yang lain, bila bisa digunakan berarti ada masalah pada speakernya.
- Power Suplay ( Perangkat Tambahan )
Pengertian
Power Supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu
menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya.
- Osciloskop (Perangkat Tambahan )
Sound Reinforcement adalah
sistem yang lebih besar lagi untuk menjamak audience dalam jumlah
banyak dan luas dalam suatu tempat,misal: live musik outdoor,konser
indor atau outdoor,dll. kompleks hingga dapat menghasilkan suara yang
bagus,detail, dan dapat menjangkau banyak audience. Kelebihannya adalah
Dapat menjangkau atau mengcover ruangan maupun lapangan yang luas. Dapat
mendistribusikan suara ke lebih banyak audience. Serta Suara yang
dihasilkan lebih detail,lebih kuat,dan berkualitas. Kekurangannya adalah
Sistem yang digunakan lebih kompleks dan rumit. Memakan biaya yang
sangat mahal serta Terlalu banyak peralatan yang dipakai
D. LANGKAH
KERJA PRAKTIKUM
1.
Pasang dan rakit peralatan audio seperti pada gambar 2
dan sesuaikan dengan peralatan yang ada.
2.
Masukkan input mixer dengan peralatan penghasil bunyi
seperti microphone, ipod, mp3 player, komputer, CD dan lainnya.
3.
Atur pengaturan bass dan trable pada posisi tengah dan
atur besaran volume seperlunya ( sesuaikan dengan kuat bunyi).
4.
Lepaskan loudspeaker hubungkan, pasang AFG pada bagian
input mixer serta hubungkan ke chanel 1 osiloskop dan output dari amplifier ke
chanel 2 osiloskop.
5.
Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitudo
sebesar 50 mVp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan?....... Vp-p. Dan
tentukan juga beda fasa Φ=.......o.
6.
Atur pengaturan penguatan input dengan membesarkan dan
mengecilkan gain, volume perchanel, volume master, dan volume dari amplifier
hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak cacat......
Vp-p. Berapa besar penguatan dari rangkaian keseluruhan yang anda
gunakan....... dB.
7.
Aturlah pengaturan bervagai kondisi dari peralatan
mixer, dan dengarkan serta amati perubahan bunyi dari setiap perubahan
pengaturan dari mixer.
- Langkah kerja 5 ,
Tegangan output = 54 Vp-p
Beda fasa : Berbalik = 180 o
- Langkah kerja 6,
Tegangan Input ( Vi ) = 50 m Vp-p
Tegangan output tidak cacat ( Vo ) = 48 Vp-p
Besar Penguatan = 59,65 dB
ANALISIS
Vi = 50 mVp-p
Vo = 48 Vp-p
= 48000 mVp-p
Av = Vo/ Vi
= 48000 mVp-p / 50 mVp-p
= 960
Penguatan = 20 log Av
= 20 log 960
= 20 x 2,98
= 59,65 dB ( kali penguatan )
F.
EVALUASI
1.
Peralatan audio pada sound professional :
a. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap
getaran suara transduser kualitas dan karakteristik mikrophon haruslah
disesuaikan. Pola pengarahan mikrofon adalah penting untuk diperhatikan apakah
itu direksial maupun omnidireksional.pemilihan berdasarkan pola pengarah
sensitifitas mikrophon sangat menentukan kualitas audio yang akan dilalukan
kedalam perangkat Audio Mixer.
b. Transducer
input
Banyak
jenis masukan transduser dapat ditemukan dalam sistem penguatan suara , dengan
mikrofon menjadi perangkat input yang paling umum digunakan . Mereka dapat
diklasifikasikan menurut metode mereka transduksi , pickup ( atau polar ) pola
atau aplikasi fungsional mereka . Kebanyakan mikrofon yang digunakan dalam
penguatan suara yang baik mikrofon dinamis atau kondensor.
c.
Mixing console
Mixing
console adalah jantung dari sistem penguatan suara . Ini adalah di mana
operator dapat mencampur , menyamakan dan menambahkan efek suara sumber .
Beberapa konsol dapat digunakan untuk aplikasi yang berbeda dalam sistem
penguatan suara tunggal .
d.
Equalizer
Equalizers
ada dalam sistem penguatan suara dalam dua bentuk : grafis dan parametrik . A
high-pass ( low- cut ) dan / atau low-pass ( high- cut ) filter juga dapat
dimasukkan . Equalizers parametrik sering dibangun ke setiap saluran dalam
pencampuran konsol dan juga tersedia sebagai unit terpisah . Equalizers
parametrik pertama kali menjadi populer pada 1970-an dan tetap equalizer
program pilihan bagi banyak insinyur sejak saatitu
Equalizers grafis memiliki fader ( kontrol geser ) yang bersama-sama menyerupai kurva respon frekuensi diplot pada grafik . Sistem penguatan suara biasanya menggunakan equalizers grafis dengan pusat frekuensi oktaf . Ini biasanya digunakan untuk menyamakan sinyal keluaran akan sistem loudspeaker utama atau monitor di atas panggung .
High-pass ( low- cut ) dan low-pass ( high- cut ) filter membatasi bandwidth yang ekstrem saluran yang diberikan itu . Pemotongan energi yang sangat rendah frekuensi ( disebut infrasonik , atau subsonic , keliru ) mengurangi pemborosan power amplifier yang tidak menghasilkan suara dan dimana juga dapat keras pada speaker . A low-pass filter untuk memotong energi ultrasonik berguna untuk mencegah gangguan dari frekuensi radio , kontrol pencahayaan , atau sirkuit digital merayap ke power amplifier . Filter tersebut sering disertakan dengan equalizers grafis dan parametrik untuk memberikan kontrol penuh dari rentang frekuensi . Jika respon mereka cukup curam , filter high-pass dan low-pass filter berfungsi sebagai end - cut filter [ klarifikasi diperlukan ] . Sebuah penekan umpan balik adalah sebuah band - menolak atau filter takik otomatis disesuaikan yang mencakup mikroprosesor untuk mendeteksi terjadinya umpan balik dan mengarahkan filter untuk menekan umpan balik dengan menurunkan gain tepat pada frekuensi menyinggung .
Equalizers grafis memiliki fader ( kontrol geser ) yang bersama-sama menyerupai kurva respon frekuensi diplot pada grafik . Sistem penguatan suara biasanya menggunakan equalizers grafis dengan pusat frekuensi oktaf . Ini biasanya digunakan untuk menyamakan sinyal keluaran akan sistem loudspeaker utama atau monitor di atas panggung .
High-pass ( low- cut ) dan low-pass ( high- cut ) filter membatasi bandwidth yang ekstrem saluran yang diberikan itu . Pemotongan energi yang sangat rendah frekuensi ( disebut infrasonik , atau subsonic , keliru ) mengurangi pemborosan power amplifier yang tidak menghasilkan suara dan dimana juga dapat keras pada speaker . A low-pass filter untuk memotong energi ultrasonik berguna untuk mencegah gangguan dari frekuensi radio , kontrol pencahayaan , atau sirkuit digital merayap ke power amplifier . Filter tersebut sering disertakan dengan equalizers grafis dan parametrik untuk memberikan kontrol penuh dari rentang frekuensi . Jika respon mereka cukup curam , filter high-pass dan low-pass filter berfungsi sebagai end - cut filter [ klarifikasi diperlukan ] . Sebuah penekan umpan balik adalah sebuah band - menolak atau filter takik otomatis disesuaikan yang mencakup mikroprosesor untuk mendeteksi terjadinya umpan balik dan mengarahkan filter untuk menekan umpan balik dengan menurunkan gain tepat pada frekuensi menyinggung .
e.
Compressor
Kompresor dirancang untuk mengelola jangkauan dinamis
dari sinyal audio . Sebuah kompresor menyelesaikan ini dengan mengurangi gain dari
sinyal yang di atas tingkat yang ditetapkan ( threshold ) dengan jumlah yang
ditentukan ( rasio ) . Tanpa pengurangan keuntungan ini , sinyal yang mendapat
, mengatakan 10 % lebih keras sebagai input , akan menjadi 10 % lebih keras
pada output . Dengan keuntungan berkurang , sebuah sinyal yang mendapat 10 %
lebih keras pada masukan akan mungkin 3 % lebih keras pada output . Kebanyakan
kompresor yang tersedia dirancang untuk memungkinkan operator untuk memilih
rasio dalam kisaran biasanya 1:01-20:01 , dengan beberapa pengaturan yang
memungkinkan hingga ∞ : 1 . Sebuah kompresor dengan rasio yang tak terbatas
biasanya disebut sebagai limiter . Kecepatan yang kompresor menyesuaikan gain
dari sinyal ( disebut serangan ) biasanya disesuaikan seperti hasil akhir dari
perangkat.
Aplikasi kompresor bervariasi dari kriteria desain sistem obyektif untuk aplikasi subjektif ditentukan oleh variasi dalam materi program dan preferensi insinyur . Beberapa kriteria desain sistem menentukan pembatas untuk perlindungan komponen dan mendapatkan kontrol struktur . Manipulasi sinyal artistik adalah teknik subjektif luas digunakan oleh para insinyur campuran untuk meningkatkan kejelasan atau kreatif mengubah sinyal dalam kaitannya dengan materi program . Contoh kompresi artistik adalah kompresi berat khas digunakan pada berbagai komponen drum kit batu modern. Drum diproses dianggap sebagai terdengar lebih punchy dan penuh .
Aplikasi kompresor bervariasi dari kriteria desain sistem obyektif untuk aplikasi subjektif ditentukan oleh variasi dalam materi program dan preferensi insinyur . Beberapa kriteria desain sistem menentukan pembatas untuk perlindungan komponen dan mendapatkan kontrol struktur . Manipulasi sinyal artistik adalah teknik subjektif luas digunakan oleh para insinyur campuran untuk meningkatkan kejelasan atau kreatif mengubah sinyal dalam kaitannya dengan materi program . Contoh kompresi artistik adalah kompresi berat khas digunakan pada berbagai komponen drum kit batu modern. Drum diproses dianggap sebagai terdengar lebih punchy dan penuh .
f.
Noises gates
Sebuah gerbang kebisingan menetapkan ambang batas di
mana jika lebih tenang tidak akan membiarkan sinyal lulus dan jika keras
membuka pintu gerbang. Sebuah fungsi noise gate adalah dalam arti yang
berlawanan dengan kompresor. Gerbang Kebisingan berguna untuk mikrofon yang
akan mengambil suara yang tidak relevan dengan program, seperti dengungan dari
miked gitar amplifier listrik atau gemerisik kertas di podium menteri.
Gerbang Kebisingan juga digunakan untuk memproses mikrofon ditempatkan di dekat drum dari drum kit di banyak band-band rock dan metal keras. Tanpa gerbang kebisingan, mikrofon untuk instrumen tertentu seperti lantai tom juga akan mengambil sinyal dari drum atau simbal di dekatnya. Dengan gerbang kebisingan, ambang sensitivitas untuk setiap mikrofon pada drum kit dapat diatur sehingga hanya serangan langsung dan pembusukan berikutnya drum akan didengar, bukan suara di dekatnya.
Gerbang Kebisingan juga digunakan untuk memproses mikrofon ditempatkan di dekat drum dari drum kit di banyak band-band rock dan metal keras. Tanpa gerbang kebisingan, mikrofon untuk instrumen tertentu seperti lantai tom juga akan mengambil sinyal dari drum atau simbal di dekatnya. Dengan gerbang kebisingan, ambang sensitivitas untuk setiap mikrofon pada drum kit dapat diatur sehingga hanya serangan langsung dan pembusukan berikutnya drum akan didengar, bukan suara di dekatnya.
g. Efek
Gema
dan delay efek yang banyak digunakan dalam sistem penguatan suara untuk
meningkatkan campuran relatif terhadap dampak artistik yang diinginkan dari
materi program . Efek modulasi seperti flanger , phaser , dan paduan suara juga
diterapkan pada beberapa instrumen . Sebuah exciter " livens " suara
sinyal audio dengan menerapkan pemerataan dinamis , manipulasi dan sintesis
fase harmonik dari sinyal frekuensi biasanya tinggi .
Sesuai jenis, variasi , dan tingkat efek yang cukup subyektif dan sering kolektif ditentukan oleh insinyur produksi itu , artis, atau direktur musik . Reverb , misalnya , dapat memberikan efek sinyal hadir dalam apa pun dari sebuah ruangan kecil untuk sebuah stadion besar , atau bahkan di ruang yang tidak ada di dunia fisik . Penggunaan reverb sering terjadi tanpa disadari oleh penonton , seperti yang sering terdengar lebih alami daripada jika sinyal dibiarkan kering . Penggunaan efek dalam reproduksi musik modern sering dalam upaya untuk meniru suara studio versi musik artis .
h.
Power amplifier
Daya
amplifier meningkatkan sinyal tingkat tegangan rendah dan menyediakan tenaga
listrik untuk menggerakkan pengeras suara. Semua pembicara membutuhkan amplifikasi
kekuatan sinyal tingkat rendah oleh amplifier , termasuk headphone . Kebanyakan
amplifier audio profesional juga memberikan perlindungan dari sinyal overdrive
, sirkuit pendek di output , dan suhu berlebih . Sebuah limiter sering
digunakan untuk melindungi pengeras suara dan amplifier dari overload.
i.
Main loudspeaker
Sebuah
sederhana dan murah PA loudspeaker mungkin memiliki kisaran penuh loudspeaker
driver tunggal , bertempat di sebuah kandang yang cocok . Lebih rumit ,
profesional kaliber pengeras suara penguatan suara dapat menggabungkan driver
terpisah untuk menghasilkan rendah, menengah , dan suara frekuensi tinggi .
2.
Sound reinforcement
Sebuah
sistem penguatan suara adalah kombinasi dari mikrofon , sinyal prosesor ,
amplifier , dan pengeras suara yang membuat suara hidup atau pra-rekaman lebih
keras dan juga dapat mendistribusikan suara-suara untuk audiens yang lebih
besar atau lebih jauh . Dalam beberapa situasi , sistem penguatan suara juga
digunakan untuk meningkatkan suara dari sumber-sumber di atas panggung ,
sebagai lawan hanya memperkuat sumber berubah .Sebuah sistem penguatan suara mungkin sangat kompleks , termasuk ratusan mikrofon , audio pencampuran kompleks dan sistem pemrosesan sinyal , puluhan ribu watt power amplifier , dan beberapa array loudspeaker , semua diawasi oleh sebuah tim insinyur audio dan teknisi . Di sisi lain , sistem penguatan suara dapat sesederhana sebagai alamat publik kecil ( PA ) sistem , yang terdiri dari mikrofon yang terhubung ke loudspeaker diperkuat . Dalam kedua kasus , sistem ini memperkuat suara untuk membuatnya lebih keras atau mendistribusikannya ke khalayak yang lebih luas .
Beberapa insinyur audio dan lain-lain dalam industri audio profesional tidak setuju mengenai apakah ini sistem audio harus disebut penguatan suara ( SR ) sistem atau sistem PA . Membedakan antara dua istilah oleh teknologi dan kemampuan umum , sementara yang lain membedakan dengan penggunaan yang dimaksudkan ( misalnya , sistem SR adalah untuk mendukung acara live dan sistem PA adalah untuk reproduksi pidato dan rekaman musik di gedung-gedung dan lembaga ) . Di beberapa wilayah atau pasar , perbedaan antara dua istilah penting , meskipun istilah yang dianggap dipertukarkan di banyak kalangan profesional .
G. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah
dilaksanakan maka dapat saya tarik kesimpulan:
Bagian-bagian pada audio mixer :
Ø Gain : penguat awal, menguatkan sinyal dari peralatan yang
dimasukkan ke channel.
Ø Compressor : pembatas (limitter) untuk sinyal yang masuk
kerangkaian, tidak melebihi besaran gain
Ø High : Mengatur frekuensi tinggi .
Ø Mid : Mengatur frekuensi tengah
Ø Low : Mengatur frekuensi rendah
Ø Fx : untuk sound effect, memanipulasi bunyi
Ø PAN : sama seperti balance, satu saluran mau diarahkan ke
kanan/ ke kiri
Ø Volume : penguatan bunyi pada channel
Ø Channel 5/6, 7/8, 11/12 : untuk pengaturan stereo
Ø Volume output (main mix) : volume keseluruhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar