Fakultas Teknik UNP Padang
|
Nama : Doni Hermanto
|
Jurusan: Teknik Elektronika
|
NIM :1201911
|
Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika
|
Grup : 2E1
|
A. TUJUAN
- Memahami konsep signal audio flow pada peralatan audio.
- Mengetahui dan mempelajari penguat sinyal lemah yang dilakukan rangkaian operasional amplifier.
- Mengetahui karakteristik penguatan yang dilakukan IC741.
- Mengetahui dan mempelajari cara resistansi input, resistansi output dan faktor penguatan dari konfigurasi rangkaian penguat percobaan ini.
B.
ALAT DAN BAHAN
1.
Power supply.
2.
AFG.
3.
Osiloskop.
4.
Multimeter.
5.
Kabel-kabel.
6.
Breadboard.
7.
IC LM741 X1.
8.
Elco 1µf / 50V X1.
9. Pot
100K X1.
10. Resistor
100K X2.
11. Resistor 1K
X1.
C. TEORI
SINGKAT
Signal audio adalah signal suara
yang bekerja pada range frekuensi 20 HZ- 20 KHZ yang mampu direspon oleh alat pendengar
manusia(telinga). Signal audio analog yang mampu didengar oleh alat pendengar
manusia ini dapat direproduksi melalui peralatan elektronik yang dikenal dengan
audio amplifier.
Peralatan audio merupakan peralatan
elektronik tertua didunia sejak ditemukannya komponen elektronik penguat tabung
hampa dan kemudian ditemukannya transistor dengan bahan semikonduktor yang
berfungsi sebagai penguat sinyal listrik analog dan mampu melakukan penguatan
hingga ribuan kali penguatan, hingga sekarang ditemukannya peralatan elektronik
terintegrasi (IC) yang dapat melakukan penguatan seperti tabung hampa dengan
berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Dalam semua bidang teknologi audio,
desibel digunakan untuk mengekspresikan tingkatan sinyal dan perbedaan tekanan
suara, daya, tegangan, dan arus. Alasan decibel yang demikian ini berguna untuk
mengukur perbandingan dalam cakupan angka-angka kecil untuk menyatakan suatu
besaran. Desibel juga bisa di pertimbangkan dari pandangan segi
psychoacoustical untuk menghubungkan secara langsung tujuan stimuli yang paling
berhubungan dengan perasaan pendengaran manusia.
Peralatan audio amplifier banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat pemutar compact disk (CD)
dan penguat suara, pengeras suara di masjid, teknologi sistem tata suara
panggung/band yang dikenal dengan sound system, bahkan system audio
broadcasting audio di studio radio dan televisi. Peralatan audio dapat
dikatagorikan menjadi beberapa bagian antara lain :
1 Peralatan
reproduksi audio yang berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara seperti
CD player, tape player, radio penerima, microphone, synthesizer, audio
simulator dan lain-lain.
2
Peralatan pre-amplifier berfungsi sebagai penguat awal yang akan
memperkuatkan signal audio yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi sehingga
level signal menjadi besaran tertentu.
3
Peralataan filter berfungsi sebagai pengaturan nada yang akan bekerja
melewatkan atau memotong frekuensi tertentu dengan konsep low band filter atau
high band filter.
4 Peralatan penguat daya
berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan menggerakan pengeras suara
(loudspeaker) dan merubah besaran listrik menjadi besaran akustik yang dapat
didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang akan didengar oleh telinga
manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker dan kekuatan daya dari
sistem penguat daya.
Secara umum dan sederhana blok
diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Di
dalam jobsheet pertama ini kita akan coba mempraktekan bagaimana penguat awal
bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan preamplifier (Pre-Amp)
merupakan bagian dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasilkan
dari peralatan reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi
yang masih lemah akan diperkuatan ke dalam besaran dan gangguan signal(nois).
Penguat awal yang menggunakan IC operasional amplifier(OP-AMP) dikarenakan
sistem ini lebih gampang didalam perakitan dan rendah terhadap gangguan signal
(nois).
Penguat operasional adalah suatu
blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Op-amp biasa
terdapat dipasaran berupa rangkaian terpadu(integrated circuit-IC). Dalam
bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada gambar di bawah ini:
IC 741 memiliki masukan tak membalik
v+ (non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika
isyarat masukan dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada daerah frekuensi
tengah isyarat keluaran akan “ berlawanan fase ” (berlawan tanda dengan isyarat
masukan). sebaliknya jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak
membalik(v+), maka isyarat keluaran akan “ sefase ”. sebuah Op-Amp biasanya
memerlukan catu daya 15V. Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini
biasanya dihilangkan. Data keadaan ideal Op-Amp dan kinerja IC 741 seperti
terlihat pada tabel di bawah ini:
Parameter
|
Data
|
Harga Ideal
|
Tegangan offset masukan, Vio
|
2 mV
|
0
|
Arus offset masukan, Iio
|
20nA
|
0
|
Arus panjar masukan, IB
|
80 nA
|
0
|
Nisbah penolakan modus bersama (CMRR), ρ
|
90 dB
|
ω
|
Pergeseran dari Iio
|
1 nA/ ̊ C
|
0
|
Pergeseran dari Vio
|
25 µA/ ̊ C
|
0
|
Frekuensi penguatan tunggal (unity gain frequency)
|
1MHz
|
∞
|
Bandwidth daya penuh
|
10 KHz
|
∞
|
Penguatan diferensial lingkaran terbuka , A
|
105 dB
|
∞
|
Hambatan keeluaran lingkaran terbuka, Ro
|
75 Ω
|
0
|
Hambatan keluaran lingkaran tertutup, Ri
|
2 M
|
∞
|
Pada gambar diatas disajikan Op-Amp
yang terangkai sebagai penguat inverting. Sinyal input diumpankan ke input inverting
(-) Op-Amp melalui R1, yang disebut elemen input. Tahanan R2 adalah elemen
umpan balik. Dalam penguat inverting, tegangan output diberikan bersamaan:
Vo
= -(R2/R1). V1
Penguatan dari rangkaian diatas
adalah:
Acl = Vo/Vi atau – (R2/R1)
Penguatan dalam Satuan Desibel (dB)
Sering kita mendengar istilah desibel. Desibel
(disingkat dB) adalah sebuah satuan yang
didapatkan dari perbandingan dua besaran sejenis (biasanya daya). Ini berarti
tidak ada satuannya. Memang
perbandingan dari dua besaran tersebut akan menghilangkan satuan. Tapi, agar
tidak membingungkan, kita biasa
menambahkan satuan dB di belakang angkanya. Terlebih lagi, perbandingan di sini
tidak hanya sekedar hasil bagi dari dua besaran, melainkan logaritma dari hasil
pembagian tersebut, jadi kita harus membedakan dengan besaran-besaran tanpa
satuan lainnya. Kemudian, jangan
lupa kalikan 10 setelah mendapatkan hasilnya, jika tidak satuannya akan berubah
menjadi Bel (1 Bel = 10 dB).
Dalam teknik
komunikasi (juga dalam teknik Audio ), kita hendak menyatakan daya,
perbandingan tegangan dan perbandingan arus sebaiknya secara logaritma. Satuan yang
dipakai untuk menyatakan perbandingan secara logaritma adalah Bel.
D.
LANGKAH KERJA
Gambar 4. Gambar percobaan penguatan sinyal dengan Op-Amp
1.
Menyusun rangkaian pembalik op – amp
DC seperti terlihat pada gambar 4. Menggunakan sumber DC variabel sebagai catu
daya untuk A741.
2.
Memberikan catu tegangan untuk
rangkaian percobaan dengan catu tegangan 9 Volt DC.
3.
Menghidupkan IC dengan
menghubungkannya dengan catu daya.Atur potensio 100 K pada posisi tengah. Tegangan keluaran yang terukur (dengan multimeter) pada
kaki – kaki Vo dan menunjukkan
nilai sebesar 4,5 V.(dalam keadaan
Vi terbuka)
4.
Polaritas keluaran dibandingkan
dengan isyarat masukan belum ada sinyal
5.
Memasang AFG
pada input dengan isyarat input 400 Hz, dan mengatur keluaran sumber AC
tersebut pada harga yang terendah (mendekati 0).
6.
Menghubungkan osiloskop ke kaki-kaki Vo (menggunakan
kapasitor (C2) 1uF secara seri dengan VO).
7.
Menyalakan pencatu daya dan AFG dan
Osciloscope. Secara hati – hati atur besarnya
isyarat masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat
keluaran tidak mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya tegangan puncak – ke –
puncak keluaran yang terbaca di osiloskop adalah sebesar CH1= 5 vp-p yaitu pada sinyal warna
kuning
Dan CH2= V= 3.8 X 50 mvp-p = 190 mvp-p
8.
Menghitung besarnya penguatan
tegangan dari penguat dengan menggunakan rumus yang ada, dan tentu penguatan
dalam satuan dB adalah 10 mV x 1,8=18mV
Penguatan
= 10 log VCH1/VCH2
= 10 log 5 vp-p/0,19 vp-p
=
10 log 26,3
= 10 (1.4)
= 14 db
9.
Mengatur 3 keadaan sinyal input 1)
sinyal input maksimum hingga tidak terjadi distorsi pada output (tampilan
osiloskop); 2) sinyal minimum dan 3) sinyal tengah – tengah. Masukan ketabel
pengamatan.
BENTUK
SINYAL
1. Harga terendah 2. Harga
tengah
10.
Kemudian mengatur potensio R4 pada posisi – posisi seperti table
pengamatan berikut :
Posisi potensio:
a. minimum (harga terendah) b.minimum(harga
tengah)
g. maximum(harga terendah
i. maximum ( harga maksimum)
E. DATA PRATIKUM YANG DI PEROLEH
Tegangan keluaran pada
kaki Vo diperoleh : 4,5 V
- Besar tegangan dari puncak ke
puncak terbaca di osiloskop sebesar VCH1= 5 VP-P
Dan VCH2=
0,19 VP-P
- Hitung besaran penguatan
tegangan dan tentukan dalam satuan dB ( desibel)
Lakukan
analisa rangkaian praktek dengan software electronic simulator: yaitu
menggunakan livewire
Potensio pada posisi minimum
Potensio pada posisi tengah
pada posisi maksimal
Kapasitor yang dihubungkan seri
dengan Vo :
2
Potensio pada posisi tengah
3.
Potensio pada posisi maksimum
F. KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah saya laksanakan,
mengenai penguat sinyal lemah ini maka dapat saya tarik kesimpulannya adalah:
IC
LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua
atau lebih Op-Amp dalam suatu kemasan
DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis
rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat batasan-batasan penting yang
perlu diperhatikan.
Pertama,
tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena
akan merusak IC. Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua
volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing
output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus
output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa
resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar sehingga
pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi batas
arus maksimum.
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu
blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional
(Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Salah
satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC LM741
merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package
(DIP).
Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan
atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1
dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah berlawanan arah jarum
jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda bulat atau strip
pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin
Begitu juga dalam penguat awal atau
pre-Amplifier dari sebuah sistem audio berfungsi sebagai:
memperkuat signal yang dihasilkan dari sebuah peralatan reproduksi audio dan akan lebih di kuatkan lagi pada penguatan daya(power amp) jika sinyal yang masuk masih lemah.
memperkuat signal yang dihasilkan dari sebuah peralatan reproduksi audio dan akan lebih di kuatkan lagi pada penguatan daya(power amp) jika sinyal yang masuk masih lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar