Translate

Rabu, 26 Februari 2014

Laporan 2 Praktek Audio Radio ( low pass filter)



Nama : Doni Hermanto
laporan 2
Nim : 1201911
Praktek audio radio
Jurusan : Teknik Elektronika
Judul : filter audio


A.      TUJUAN
1.    Menyusun rangkaian op – amp sebagai rangkaian filter.
2.    Mempelajari hubungan amplitude dan fase antara isyarat masukan dan isyarat keluaran sebagai fungsi frekuensi.
3.    Melihat respon frekuensi rangkaian terhadap frekuensi tinggi dan rendah.

B.       ALAT DAN BAHAN


1.      Power Supply
2.      AFG
3.      Osiloskop
4.      Multimeter
5.      Kabel Probe x 2
6.      Breadboard
7.      IC LM741 x 1
8.      C 10nF x 3
9.      R12K x 1
10.  R22K x 2
11.  R6K8 x 1



C.      TEORI PENDUKUNG
Sebuah tapis/ filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat diloloskan disebut pita lolos ( pass band filter ) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti ( stop band filter ). Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut pita lolos rendah ( low pass band  filter = LPF ) sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi ( high pass band filter = HPF ).dapat juga mendesain filter denganpita henti pada frekuensi rendah dan pada frekuensi tinggi. Pada bagian ini akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi dengan menggunakan op – amp dan akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.

Low Pass Filter
Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc).
Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.



Rangkaian Dasar Dan Grafik Respon Frekuensi Low Pass Filter RC
   


Frekuensi cut-off (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass Filter,LPF) dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut:


Rangkaian filter pasif LPF RC diatas terlihat seperti pembagi tegangan menggunakan R. Dimana pada filter LPF RC ini tegangan output diambil pada titik pertemuan RC. Tegangan output (Vout) filter pasif LPF seperti terlihat pada rangkaian diatas dapat diekspresikan dalam persamaan matematis sebagai berikut:

 Besarnya penguatan tegangan (G) pada filter pasif yang ideal maksimum adalah 1 = 0dB yang hanya terjadi pada frekuensi sinyal input dibawah frekuensi cut-off (fc). Penguatabn tegangan (G) filter LPF RC pasif dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:

 
Dan penguatan tegangan (G) LPF RC dapat dituliskan dalam satuan dB sebagai berikut:
                                                 
 Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut:
·         Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB.
·         Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB.
·         Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log 


D.      LANGKAH KERJA PRATIKUM

                         

 
Gambar Rangkaian Low Pass Filter




 
 

1.    Menyusun rangkaian op – amp filter lolos rendah seperti terlihat pada gambar 1. . Pencatu daya LM741 dibuat dengan memasang dua baterai atau sumber DC variabel ( tegangan CT 9 Volt ).
2.    Rangkaian filter lolos rendah pada gambar 1 akan menghasilkan frekuensi 3 dB mengikuti F3dB  = 1/2 RC. Dengan menggunakan harga C = 0,01 uF dan harga R = 22 k𝝮, dapat memprediksi frekuensi 3 dB rangkaian tersebut sebesar F3dB  = …1/2 RC
F3dB = 1/3.3,14.20000 ohm . 0.1uf
F3dB = 3140 Hz.
3.    Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1  dan R2 dimana AV = Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 k𝝮 dan R2 = 6,8 k𝝮, kita dapat penguatan sebesar AV = …

AV = 1+R2/R1
AV= 1+6800/12000
AV=1.56
4.    Dimana menggunakan AFG, atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1 kHz dengan amplitude 2 Vp – p. hubungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat keluaran ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah  Vi = …3……….Vp – p,  Vo = ……1,8……………Vp – p. V A =…vo/vi = 1,8/3 = 0,6……………………………
Beda fase antara isyarat masukan dan keluaran ϕ =…………………o. tampilkan isyarat masukan dan keluaran yang ada pad osiloskop adalah ( buat satu gelombang saja ) :
























































 



Ch. 1 (isyarat masukan)
Time/div = .5,00 ms....................
Volt/div = ...1 volt...................
Vi = ...........3..............Vp-p


Ch.2 (isyarat masukan)
Time/div = .......5,00...ms..............
Volt/div = ......1 volt...................
V0 = ..............1,8..............Vp-p

 = ........................................


1.    Ulangi langkah 4 ( tanpa menggambar sketsa ) untuk beberapa frekuensi lain dan lengkapi table berikut.
No.
Frekuensi masukan (Hz)
Vi
(Vp-p)
V0
(Vp-p)
V0 / Vi
  AV
1..

100
3 vp-p
1,8 vp-p
0,6
20 log 0,6=  -4,43
2

3
20

50
3 vp-p

3 vp-p
3,8 vp-p

3 vp-p
1,27

1
20 log 1,27= 2,07

20 log 1=0
3
300
3 vp-p
0,8 vp-p
0,27
20 log 0,27= -11,37
4
500
3 vp-p
0,4 vp-p
0,13
20 log 0,13
= -17,72
5
700
3 vp-p
0,4 vp-p
0,13
20 log 0,13
= 17,72
6
800
3 vp-p
0,2 vp-p
0,067
20 log 0,067 = -23,48
7
1000
3 vp-p
0,2 vp-p
0,067
20 log 0,067=  -23,48
8
1200
3 vp-p
0,1 vp-p
0,033
20 log 0,033= -29,63
9
2000
3 vp-p
0,1 vp-p
0,033
20 log 0,033=  -29,63
10
3000
3 vp-p
0,09 vp-p
0,03
20 log 0,03
= -30,45
11
10000
3 vp-p
0,05 vp-p
0,017
20 log 0,017
= -35,39
12
50000
3 vp-p
0,01 vp-p
0,003
20 log 0,003 = -50,46
 

    F= 20 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms

 


F= 50 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms





F= 100 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms



F= 300 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms


 


F= 500 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms




F= 700 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms



F= 800 Hz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms



F= 1 KHz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms






F= 1,2 KHz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms



F= 2 KHz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms






F= 3 KHz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms

F= 50 KHz, CH1= 1 V, CH2=1 V, t/div = 5 ms



E.     Evaluasi
Rangkaian filter audio (LHF) dengan simulasi:

E.        HASIL PENGAMATAN
   1.      Prediksi frekuensi F3dB = 3140 Hz
                = 1/ 2ᴨ√RC
                = 1/ 2. 3,14 √20.000.0.1
                = 3140 Hz
   2.      Besar  penguatan AV =  1,56 kali penguatan.
         AV  = VO/ Vi
                = 1+ R2 / R1
                = 1+ 6800/12000
                = 1+0,56
                = 1,56 kali penguatan
3.      Dengan menggunakan AFG besar Vo,Vi,dan AV adalah
Ø  Vi            = 1,6 x 1
= 1,6Vp-p
Ø  Vo           = 1 x 1 mv
= 1 mv
= 0,1 V
Ø  AV          = VO / Vi
= 0,1 / 1,6
= 0,0625 kali penguatan
= 20 log VO / Vi
= 20 log 0,025
= -32 db

F.     Kesimpulan

Dari pratikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Bahwa dari pratikum tersebut mengenai filter audio khususnya low pass filter (LPF)  bahwa prinsip dasarnya dilihat dari praktek hasilnya outpunya jika dilihat dari tinggi, lama kelamaan semakin mengecil setelah melalui frekuensi tertentu dan juga setelah cutoff

2. pada low pass filter yang telah di praktekan setelah frekuensi di naik kan maka lama kelamaan output nya semakin mengecil setelah cutoff pada frekuensi 100 Hz.

3.   Filter Low Pass adalah sebuah rangkaian yang tegangan keluarannya tetap dari dc naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc. Bersama naiknya frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun).Low Pass Filter juga  melewatkan frekuensi rendah serta meredam/menahan frekuensi tinggi.